Liputan6.com, Lampung – Sudah sekitar 270 hektare lahan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung TimurLampung ludes dilalap si jago merah. Humas TNWK menyebut api sudah mulai padam namun petugas masih menyisir bara api yang tersisa.

Humas Balai Taman Nasional Way Kambas, Sukatmoko mengatakan bahwa kemarin sore, pada Kamis (5/10/2023) api masih membakar lahan TNWK di beberapa titik.

“Masih (terbakar) kemarin, syukur saat ini bara api yang tersisa sudah berhasil dipadamkan,” kata Sukatmoko kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).

Meski api sudah berhasil dipadamkan, pihak TNWK dan tim terkait masih berjaga di kawasan untuk mengantisipasi ada pembakaran yang dilakukan oleh oknum pemburu liar.

“Sudah padam kemarin sore, namun memang tim gabungan dari kami serta TNI-Polri masih bersiaga di titik-titik api dan masih melakukan penyisiran untuk mencari bara-bara api,” jelasnya.

Menurut dia, lokasi terbakar ada enam titik di tiga seksi berbeda yang masih dalam wilayah TNWK.

“Ada 6 titik di tiga seksi yakni seksi 1 Way Kanan, seksi 2 Bungur dan seksi 3 Kuala Penat,” sebut Sukatmoko.

Lahan Gambut Sulit Dipadamkan

Dari total 125.621,30 hektar lahan Taman Nasional Way Kambas. Dijelaskan Sukatmoko bahwa total yang terbakar dengan luasan 270 hektar.

“Luas lahan TNWK ini 125.621,30 hektar, dari data sementara luas kawasan yang terbakar 270 hektar,”tuturnya.

Sukatmoko menyampaikan, pada proses pemadaman ada satu titik yang diakuinya sulit untuk dipadamkan karena kondisi lahan gambut.

“Ada satu lokasi yang memang sulit kita padamkan, itu ada di seksi Kuala Penat. Disana itu hampir seluruhnya lahan gambut, jadi kita mesti ekstra karena bara api itu biasanya sampai ke akar-akarnya, tapi alhamdulillah sudah padam,” jelas dia.

Dia menyebutkan, masih ada beberapa satwa yang ditemukan telah mengering akibat terbakar.

“Iya masih banyak, ada sekitar puluhan satwa yang mengering kami temukan di lokasi lahan yang terbakar,” ungkapnya.


Sumber : https://www.liputan6.com/regional/read/5416538/sudah-270-hektare-lahan-tn-way-kambas-ludes-terbakar-pemadam-terkendala-sulitnya-medan?page=2