“Ada-ada aja!” Paling itu komentar yang akan keluar kalau dengar ide judul di atas. Tapi ya itu memang kenyataannya. Si satwa besar ini memang mempunyai musuh di alam tapi tidak segalak dan sebengis manusia pada saat mereka membunuh untuk hanya sekedar memperoleh gading atau calingnya.

Lihatlah rasio kelamin antara jantan dan betina gajah sumatera di alam. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa rasio gajah sumatera saat ini sudah mencapai 1:4-5. Itu berarti setiap 4-5 betina hanya memiliki 1 ekor jantan saja. Bahkan di beberapa tempat yang kita ketahui, dalam satu kelompok gajah berjumlah 10 ekor haya terdapat 1 ekor jantan. dan malah biasanya hanya jantan muda ataupun masih anak.

Apalagi kegiatan perdagangan tetap marak terjadi.

Semuanya secara terang-terangan menawarkan gading. Memang belum jelas apa gading gajah asia taupun afrika, tetapi kalau jelas itu gading, ngga mungkin kan mereka ambil pakai permisi dulu? Capee deh..

Lalu … apa yang harus kita lakukan? Ada, minimal kita tidak menjadi golongan yang mencintai pemakaian gading gajah dalam bentuk apapun, walaupun menggunakan alasan bahwa ini adalah untuk benda pusaka seperti keris, golok ataupun benda keramat lain. Atau bahkan kita pakai sebagai perhiasan walaupun kadarnya kecil. Bagaimana dengan anda?

Kalau bingung, coba bayangkan gigi anda dicabut dengan paksa oleh orang lain dengan alasan bahwa gigi anda bagus untuk perhiasan kalung buat leher istrinya atau pacarnya. Emang mau, kalau nggak dibayar? Atau mungkin giginya sakit kali.

Al Fakir Gajah