Deforestasi dan alih fungsi lahan membuat koridor gajah terganggu sehingga memicu konflik satwa dengan manusia.

Oleh ZULKARNAINI
23 Mei 2024 15:58 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS — Saleh (32), seorang warga Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, tewas setelah diserang kawanan gajah liar saat sedang berkebun, Rabu (22/5/2024) di Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser. Interaksi negatif mengancam keselamatan manusia dan keberlangsungan hidup satwa lindung.

Camat Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, Juanda, menuturkan, saat Saleh bersama beberapa petani lain sedang mengumpulkan buah kemiri, tiba-tiba kawanan gajah liar muncul di hadapan mereka. Beberapa saat petani dan gajah saling bertatapan.

Dalam keadaan ketakutan, petani lari menyelamatkan diri, tetapi naas bagi Saleh, belalai gajah meraih tubuhnya, lalu dihempas ke tanah. Saleh berusaha bangkit, tetapi mamalia besar itu lebih kuat. Tubuh Saleh bertubi-tubi dilempar ke tanah. ”Wajah dan punggung korban lebam-lebam. Korban meninggal di lokasi kejadian,” kata Juanda, Kamis (23/5/2024).

Warga menggotong jenazah Saleh (32), korban meninggal setelah diserang gajah liar di Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, Rabu (22/5/2024). Foto : Juanda/kompas.id

Saleh tidak sempat dibawa ke rumah sakit. Jasadnya baru bisa dievakuasi beberapa jam kemudian setelah kawanan gajah liar menjauh. Jasad Saleh dikebumikan pada Kamis (23/5/2024).

Juanda mengatakan, lokasi kebun milik Saleh berada di pegunungan yang berbatasan dengan kawasan hutan. Selama ini, di kawasan itu memang sering dilintasi oleh gajah, tetapi baru kali ini interaksi dengan gajah memakan korban.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Ujang Wisnu Barata membenarkan ada warga yang tewas karena diserang gajah liar. Namun, belum diketahui lokasi kejadian masuk dalam kawasan hutan atau bukan. ”Kami belum dapat informasi detail terkait lokasi kejadian, ini tim kami sedang menuju ke lokasi kejadian,” kata Ujang.

Ujang mengatakan, kerusakan habitat satwa karena aktivitas manusia di dalam kawasan hutan membuat interaksi negatif semakin masif. Ujang mengajak semua pihak untuk menjaga kawasan hutan agar manusia dan satwa dapat hidup berdampingan.

Kematian Saleh menambah panjang daftar kematian manusia oleh gajah liar. Catatan Kompas sejak 2011 hingga 2024, sedikitnya 10 warga tewas karena diserang gajah liar.

Kepala Divisi Kampanye dan Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh Afifuddin Acal mengatakan, sengkarut tata ruang membuat konflik satwa lindung dengan manusia tidak kunjung usai. Kawasan yang semestinya menjadi koridor gajah sebagian telah disulap menjadi area perkebunan.
Afifuddin mengatakan, dalam rentang waktu 2019-2023, ada 113 kasus konflik antara satwa liar dan manusia. Satwa yang dimaksud ada gajah, harimau, orangutan, dan badak. Dampak dari konflik itu, sebanyak 3 warga tewas dan 12 orang mengalami luka-luka. Di sisi lain, 22 gajah mati.


Baca selengkapnya dari sumber : https://www.kompas.id/baca/nusantara/2024/05/23/koridor-gajah-terganggu-warga-kabupaten-aceh-tenggara-tewas-diserang-gajah-liar