Menyambut Kemerdakaan: Dukung Konservasi Gajah Di Indonesia

Mari sama-sama kita dukung kegiatan konservasi gajah sumatera dengan membantu menjaga habitatnya dari kerusakan yang banyak diakibatkan oleh ulah manusia sendiri.

Merdeka! Merdeka! Merdeka!… Iya… Sudah 63 tahun kita merdeka. Sudah banyak hasil pembangunan kita rasakan, walaupun banyak pula yang kecewa karena tetap saja pemerataan programnya tidak sampai ke pelosok tanah air. Lalu untuk gajah sendiri apa saja yang bisa “mereka” rasakan?

Yang jelas mereka tetap tidak akan pernah bisa bicara atau protes dengan kita sebagai manusia, kecuali nabi Sulaiman AS yang mampu mendengar keluhan mereka :). Mau bukti mereka mengeluh? Lihat aja jumlah korban gajah yang terjadi sepanjang 10 tahun ke belakang. Tidak kurang dari 100 ekor gajah mati di Sumatera selam kurun waktu tersebut. Tapi pasti ada yang nyeletuk, “Ah itu mah ngga banyak. Kan gajahnya masih sekitar 2400-2800 ekor”. ” Masih cukuplah itu.”

Lalu kapan kita bilang tidak cukup? Sampai seperti badak jawa? Ataupun mau seperti harimau jawa yang akhirnya punah? Coba lihat tulisan fakta gajah di Indonesia di bawah. Kita memiliki dua sub spesies gajah asia. Dan itu merupakan suatu kebanggaan dan aset nasional.

Oleh karena itu, mari sama-sama kita dukung kegiatan konservasi gajah sumatera dengan membantu menjaga habitatnya dari kerusakan yang banyak diakibatkan oleh ulah manusia sendiri.

Tips Agar Gajah Selamat Dari Kepunahan: Ganti Gadingnya Dengan Plastik!

“Ada-ada aja!” Paling itu komentar yang akan keluar kalau dengar ide judul di atas. Tapi ya itu memang kenyataannya. Si satwa besar ini memang mempunyai musuh di alam tapi tidak segalak dan sebengis manusia pada saat mereka membunuh untuk hanya sekedar memperoleh gading atau calingnya.

Lihatlah rasio kelamin antara jantan dan betina gajah sumatera di alam. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa rasio gajah sumatera saat ini sudah mencapai 1:4-5. Itu berarti setiap 4-5 betina hanya memiliki 1 ekor jantan saja. Bahkan di beberapa tempat yang kita ketahui, dalam satu kelompok gajah berjumlah 10 ekor haya terdapat 1 ekor jantan. dan malah biasanya hanya jantan muda ataupun masih anak.

Apalagi kegiatan perdagangan tetap marak terjadi.

Semuanya secara terang-terangan menawarkan gading. Memang belum jelas apa gading gajah asia taupun afrika, tetapi kalau jelas itu gading, ngga mungkin kan mereka ambil pakai permisi dulu? Capee deh..

Lalu … apa yang harus kita lakukan? Ada, minimal kita tidak menjadi golongan yang mencintai pemakaian gading gajah dalam bentuk apapun, walaupun menggunakan alasan bahwa ini adalah untuk benda pusaka seperti keris, golok ataupun benda keramat lain. Atau bahkan kita pakai sebagai perhiasan walaupun kadarnya kecil. Bagaimana dengan anda?

Kalau bingung, coba bayangkan gigi anda dicabut dengan paksa oleh orang lain dengan alasan bahwa gigi anda bagus untuk perhiasan kalung buat leher istrinya atau pacarnya. Emang mau, kalau nggak dibayar? Atau mungkin giginya sakit kali.

Al Fakir Gajah

Bersahabat Dengan Gajah, Mungkinkah?

droppedImage_2

Bersahabat dengan gajah di saat kondisi perebutan lahan antara manusia dengan para gajah, menyebabkan konflik yang tidak akan pernah berhenti

Bener ngga sih kita bisa? Seperti dengan yang terjadi konflik antara binatang besar ini dengan manusia. Gajah liar adalah binatang yang dilindungi dan terancam punah, sehingga penanganan konflik yang terjadi haruslah memperhatikan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:

Manusia dan gajah sama-sama penting
Situasi konflik manusia dan gajah-liar menempatkan kedua pihak pada situasi dirugikan. Dalam memilih opsi-opsi solusi konflik yang akan diterapkan, pertimbangan langkah untuk mengurangi resiko kerugian yang diderita oleh masyarakat, secara bersamaan harus didasari pertimbangan terbaik untuk konservasi gajah liar yang terlibat konflik.

Site spesifik.
Secara umum konflik muncul karena aktifitas pembukaan areal yang sebelumnya merupakan habitat gajah dan dikonversi menjadi lahan perkebunan atau HTI, namun variasi karakteristik habitat, kondisi populasi dan faktor lain seperti jenis komoditas, intensitas dan potensi solusi yang bervariasi di masing-masing wilayah membuat penanganan konflik menuntut penanganan yang berorientasikan kepada berbagai faktor yang berperan dalam sebuah konflik. Sehingga sangat memungkinkan terjadinya pilihan kombinasi solusi yang beragam pula di masing-masing wilayah konflik. Solusi yang efektif disuatu lokasi bisa jadi tidak dapat diterapkan pada situasi konflik di daerah lain, demikian pula sebaliknya.

Tidak ada solusi tunggal
Issue konflik manusia dan gajah liar sebuah issue kompleks menuntut rangkaian kombinasi berbagai solusi potensial yang tergabung dalam sebuah proses penanggulangan konflik yang komprehensif.

Skala lansekap
Daerah jelajah gajah yang sangat luas membuat upaya penanggulangan konflik yang komprehensive harus berdasarkan penilaian yang menyeluruh dari keseluruhan daerah jelajahnya (home range based mitigation).

Tanggungjawab multi pihak
Selain sebagai sebuah issue konservasi. Konflik mempengaruhi dan berdampak secara sosial dan perekonomian di daerah. Sehingga konflik manusia dan gajah liar harus melibatkan berbagai pihak yang terkait untuk berbagi tanggungjawab, termasuk dunia usaha para pengguna lahan skala besar.